Selasa, 24 Juli 2018

Assalamualaikum teman teman ...
Hai hai udah lama nih gak share disini, ngepost di blog ini emang agak susah buat konsisten hhe..
Nah kali ini aku mau share dan bahas tentang masker, masker alami sama masker dr drugstore yg sering aku pakai...
Sebagai muslimah merawat diri itu penting, jangan males yaa hehe karna merawat diri itu artinya menjaga karunia yg udah Allah subhanahu wa taala kasih ke kita ๐Ÿ’•
tetap jadi muslimah yang cantik, rapi, bersih Dan harum yaaa, nahhh disini aku mau share masker masker alami yg emang sering aku pakai, bahan bahannya gampang bgt loh udah sering kita lihat juga di rumah, aku suka bgt pakai masker alami dr dulu dr zamanny sma, mskipun khasiatny ga secepat kilat kek produk yg dijual bebas gitu, tp masker alami ini aman dan ga bahaya buat kulitku.

Yang pertama MASKER TELUR
Nah ini masker yang paliiiiiing aku sukaa, aku udah pakai masker ini dr 5 tahun kebelakang, kenapa? Karena masker ini tuh efektif bgt ngangkat komedo sama bikin kulit kita tuh kencang.
caranya? hehe biasanya aku ambil telur yang ada dikulkas, aku ambil putih telurnya aja, udah gtu kita kocok sampai telurnya berbusa, nah busanya itu yang ku jadikan masker, udah gtu aplikasikan ke wajah kalian sampai merata ya, tunggu 10-15 menit sampai wajah kalian mengering,
Sebenernya kuning telur pun bisa dijadikan masker hnya si kuning dan si putih ini memang berbeda manfaatnya, si kuning punya manfaatnya buat bikin kulit kamu itu lebih putih, tp kalo aku sendiri lbih suka masker putih telurnya hehe
daaaaan jgn lupa tempelin tissue juga di hidung kalian, biar komedony terangkat, yang ku tempelin tissue gak cuma hidung aja sih tp seluruh wajah, kalo udah kering dan kalian bilas wajah kalian, bakal berasa alus bgt kulitnya, maa syaa allah sukaaaa ๐Ÿ’• *meskipun aromanya amis gtu ya hhi

Yang kedua MASKER LIDAH BUAYA
Nahhh biasanya masker ini aku pake kalo tiba tiba ada jerawat kecil yg mau muncul, langsung ku olesin gel lidah buaya ke jerawatnya, nahhh dengan izin Allah jerawatnya ga jadi tumbuh loh, pergi menghilang jauuh, *kaya kamu ... nah lohh Siapa kamu? wkwk
Yang ga mau ribet pakai aloe vera yg dr nature republik aja ya.

Yang ketiga MASKER TOMAT + MADU
ini masker yang ku suka jugaa
biasanya aku blender tomatnya dengan sedikit air nah udah selesai kalian blender, kalian simpen di kulkas, aku pakai masker tomat ini setiap pagi, Yang ku ambil adalah ampasnya yg sudah mengendap di campur madu trus aplikasikan ke wajah kalian, enak bgt deh dikulit dingiiiiiin bgt adem pokonya, dan manfaatnya mengecilkan pori pori di wajah kalian juga bikin alus loh, ga percaya? Cobain deh hehe
*Ingattt yg di pakai madu asli yaaa

nahh itu masker alami rutin yg slalu aku aplikasikan ke wajahku, nah ada juga para masker yg ku beli dan aku pakai secara rutin juga,

Yang pertama MASKER SPIRULINA
wahhh ini favorite bangeeeeeeeet, ku suka ku suka hehe, buat kalian yang agak males bikin bikin masker alami kek masker yg ku sering buat sebelumny, kalian bisa coba masker spirulina ini, masker ini berbentuk kapsul ya, dan termasuk masker alami ya, karna emang terbuat dari ganggang hijau, manfaatnya banyak bgt, yang ku rasain setelah pakai masker spirulina ini kulit tuh berasa tambah putih, dan lembut juga loh,
Dan siap siap pas pakai masker ini wajah kita udah kek wajahnya si Hulk haha, kalian bisa beli secara online atau langsung diklinik, masker spirulina ini ada yang dr Tiens dan ada juga dr HPAI, kalo aku belom coba sih produk yg dr Tiens itu gimana, ku langsung beli di klinik HPAI, 2 kapsul ku minum tiap hari buat perawatan dr dalam, dan 2 kapsul buat masker setiap 2 hari sekali, kalian buka kapsulnya tambahin 2 sampai 3 tetes air aduk merata dan aplikasikan, adikku yang ikhwan pun udah pernah pakai masker ini haha bagus sih cocok buat semua kulit.

Yang kedua MASKER LUMPUR MUD MASK JAFRA
aku udah pakai masker ini selama 3 tahun, ini juga masker yang simple untuk di apikasikan,
beli masker ini karna emang produk nya halal, bpom dan best seller, banyak yg cocok, awalny ku tertarik karna emang bahannya alami dan manfaatnya bagus, mud mask ini masker lumpur mineral dari laut mati, dan karna ada kandungan bentonite yang bisa bikin detoksikasi zat zat kimia berbahaya keluar gitu, bentuknya tube jadi rapi,
yang aku rasain pake masker ini kulit wajah lebih kenyal, bersih dn glowing gtu. Dan untuk harganya 395 rb, hemat menurutku karna kemasannya besar dn untuk 3-4 bulan pemakaian, kalo aku 6 bulan juga masih bersisa hhe karna aku pakainy 2x seminggu, karna skrg aku beralih ke masker spirulina, masker lumpur ini masih bersisa banyaaaak bgt dan baru sedikit ku pakai di tahun ke 3 ini, masih ku simpan aja jadinya.
Ku pernah juga pakai royal jelly lift concentrate dr jafra sebulan pemakaian, tp ada bruntusan kecil gtu, kayanya sih detoks, krna ku takut akhirnya ku hentikan pemakaian royal jellynya.

Yang ketiga MASKER BENGKOANG + PEELING Dari Mustika Ratu

nahh ini masker yang biasa aku pakai juga, karna serbuk jadi harus di campur dgn sdikit air, lebih bagus pakai air mawar yg bisa kalian beli juga di store tempat biasa kalian belanja,
aku biasa aplikasiin peeling dulu ke wajahku, Kalo udah stengah kering gosok gosok ya, kek scrub sih, jdi kasar gtu di wajah, kalo udah berjatuhan peelingny bilas deh baru aku aplikasikan masker bengkoang nya, hasilny bikin putih, bersih dan kencang juga dikulit.

Nahh disini ku juga mau review skincare dari so beautycare syar'i, kalo disini Kita harus konsultasi dulu, ada form konsultasi yg wajib di isi dan sertakan foto kondisi wajah, ttp fotony itu bukan buat d posting yaah hnya untuk mngetahui keadaan wajah Kita, nah waktu itu adminnya mnganjurkan buat pakai Bnc collagen booster yg ukuran 100 ml, Dan menurutku bagus bgt collagen ini, Maa syaa Allah, harum soft bangeeeet, Karna terbuat dari bahan bahan alami, aroma anggurnya itu yang bikin kusuka, aku jadiin masker sebelum tidur sih, atau sleep mask juga boleh, dan bsa diminum juga, dan ini aman buat bayi sampai org dewasa, dan jangan lupa simpan slalu dikulkas yaaaa, waktu itu krn kulupa ada di kulkas dan jrg buka kulkas jdinya jarang ku pakai, krn dr made sampai expair hanya bbrpa bulan, ku lupa dan sudah expair .. hiks

Naaaaah buat teman teman yg mau coba, yuk di coba, hehe aku biasanya gantian dari seminggu bisa pakai 3 masker yang berbeda, tp ketika mager melanda ga ada 1 masker yg ku pakai, hhe tp me time wajiblah yaaaa seminggu sekali, dari masker yang ku sebutin tadi, kuncinya adalaaaaah rutin dan disiplin ya!
Selamat mencoba! :')

- 25 July 2018

Kamis, 22 Maret 2018



Jajanan favorite ๐Ÿ˜† sukaaa bgt saya sama jajanan satu iniii... Yap sate odeng namanya d tambah fish cake nya,  mau bikin d rumah juga bisa,  lebih praktis sih ada fish cake ny / shabu shabu steamboat dikulkas udah gitu kamu rebus terus tusuk tusuk deh, finish lah,  gampang kan?  Atau klo gak mau ditusuk bisa bikin kuah sendiri kuah tomyam atau kuah kaldu,  dan itu menurutku enak bgt versi pedasnya,  bikin suki kuah tambahin ajah mie,  sosis, sayuran pakchoy, jamur, udang dan pasti kuah nya pedes ya! ๐Ÿ˜  ga sempet foto yg versi sup nya,  saking enaknya haha #selain enak lucu juga kan yaaa

Selasa, 20 Maret 2018

Ciri Ajaran Yang Lurus Dan Sesat

Bagaimana membedakan antara jalan yang lurus dan ajaran yang sesat? Perhatikan ciri-cirinya berikut ini.

Ciri Ajaran yang Lurus

Kita senantiasa berdoa pada Allah dalam shalat kita minimal 17 kali dalam sehari, yaitu saat membaca surat Al-Fatihah. Kita senantiasa meminta pada Allah,
ุงู‡ْุฏِู†َุง ุงู„ุตِّุฑَุงุทَ ุงู„ْู…ُุณْุชَู‚ِูŠู…َ (6) ุตِุฑَุงุทَ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุฃَู†ْุนَู…ْุชَ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ุบَูŠْุฑِ ุงู„ْู…َุบْุถُูˆุจِ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ูˆَู„َุง ุงู„ุถَّุงู„ِّูŠู†َ (7)
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al-Fatihah: 6-7)
Dalam Tafsir Ibnu Katsir diterangkan yang diminta dalam ayat di atas adalah hidayah al-irsyad wa at-taufiq, yaitu hidayah untuk bisa menerima kebenaran dan mengamalkannya, bukan sekedar hidayah untuk dapat ilmu. Jadi maksudnya kata beliau, kita minta pada Allah, tunjukkankah kita pada jalan yang lurus.
Adapun makna shirathal mustaqim, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Katsir dengan menukil perkataan dari Imam Abu Ja’far bin Jarir bahwa para ulama sepakat bahwa shirathal mustaqim yang dimaksud adalah jalan yang jelas yang tidak bengkok.
Akan tetapi, para ulama pakar tafsir yang dulu dan sekarang punya ungkapan yang berbeda-beda untuk menjelaskan apa itu shirath. Namun perbedaan tersebut kembali pada satu pengertian, shirathal mustaqim adalah jalan yang mengikuti ajaran Allah dan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Demikian kesimpulan dari Ibnu Katsir.
Secara jelas jalan yang lurus diterangkan pada ayat selanjutnya,
ุตِุฑَุงุทَ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุฃَู†ْุนَู…ْุชَ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ
“Jalan yang engkau beri nikmat pada mereka.”
Adh-Dhahak berkata dari Ibnu ‘Abbas bahwa jalan tersebut adalah jalan yang diberi nikmat dengan melakukan ketaatan dan ibadah pada Allah. Jalan tersebut telah ditempuh oleh para malaikat, para nabi, para shiddiqin, para syuhada dan orang-orang shalih. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Allah,
ูˆَู…َู†ْ ูŠُุทِุนِ ุงู„ู„َّู‡َ ูˆَุงู„ุฑَّุณُูˆู„َ ูَุฃُูˆู„َุฆِูƒَ ู…َุนَ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุฃَู†ْุนَู…َ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ู…ِู†َ ุงู„ู†َّุจِูŠِّูŠู†َ ูˆَุงู„ุตِّุฏِّูŠู‚ِูŠู†َ ูˆَุงู„ุดُّู‡َุฏَุงุกِ ูˆَุงู„ุตَّุงู„ِุญِูŠู†َ ูˆَุญَุณُู†َ ุฃُูˆู„َุฆِูƒَ ุฑَูِูŠู‚ًุง
Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS. An-Nisa’: 69)
Kesimpulannya, ciri ajaran yang lurus adalah mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah, dengan pemahaman yang benar dari para sahabat radhiyallahu ‘anhum.
Lawan dari ajaran yang lurus adalah ajaran yang sesat. Bagaimana ciri-cirinya?

Ciri Ajaran atau Aliran yang Sesat

Ada beberapa ciri aliran sesat yang telah disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia yang kami jabarkan dengan contoh dan sedikit penjelasan di bawah ini.

Pertama, mengingkari rukun iman dan rukun Islam.
Contoh seperti aliran Rafidhah (baca: Syi’ah) yang merubah rukun Islam ke-6 menjadi imamah dan menambah atau mengubah syahadat, atau kelompok sesat yang menambah syahadat dengan syahadat pribadi.

Kedua, meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar’i (Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam).
Contoh kasusnya ada kelompok yang meyakini dan meramalkan kiamat akan terjadi pada tahun 2012, padahal kapan terjadinya kiamat adalah rahasia Allah. Allah Ta’ala berfirman,
ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุนِู†ْุฏَู‡ُ ุนِู„ْู…ُ ุงู„ุณَّุงุนَุฉِ ูˆَูŠُู†َุฒِّู„ُ ุงู„ْุบَูŠْุซَ ูˆَูŠَุนْู„َู…ُ ู…َุง ูِูŠ ุงู„ْุฃَุฑْุญَุงู…ِ ูˆَู…َุง ุชَุฏْุฑِูŠ ู†َูْุณٌ ู…َุงุฐَุง ุชَูƒْุณِุจُ ุบَุฏًุง ูˆَู…َุง ุชَุฏْุฑِูŠ ู†َูْุณٌ ุจِุฃَูŠِّ ุฃَุฑْุถٍ ุชَู…ُูˆุชُ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุนَู„ِูŠู…ٌ ุฎَุจِูŠุฑٌ
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman: 34).

Ketiga, meyakini turunnya wahyu setelah Al-Qur’an.
Contohnya Mirza Ghulam Ahmad pimpinan Ahmadiyah dengan kitab Tadzkirahnya.

Keempat, mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al-Quran.
Contohnya Sumanto Al-Qurtubi dengan bukunya yang berjudul lubang hitam agama yang menganggap Al-Qur’an hasil konspirasi jahat antara Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu dengan para penulis dan Al-Quran dianggap sebagai barang rongsokan yang sudah usang. Padahal Allah sendiri menyatakan,
ุฅِู†َّุง ู†َุญْู†ُ ู†َุฒَّู„ْู†َุง ุงู„ุฐِّูƒْุฑَ ูˆَุฅِู†َّุง ู„َู‡ُ ู„َุญَุงูِุธُูˆู†َ
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr: 9). Kalau Allah yang memelihara, lantas kita mau katakan ada konspirasi di dalamnya? Padahal Allah adalah sebaik-baik penjaga.
Kemudian Syi’ah yang berpendapat Al-Qur’an di tangan kita telah dipalsukan dan mereka yakini adanya mushaf Fatimah.

Kelima, melakukan penafsiran Al-Qur’an yang tidak berdasarkan kaidah tafsir.
Kasus percontohannya seperti Ahmad Hariadi yang mengaku mantan Ahmadiyah dengan tafsirnya bernama Yassarna Al-Qur’an. Kemudian ada kelompok Ir. Arief Mulyadi Tatang Nana dalam buku kumpulan pemahaman Al-Quran ayat bil ayat yang menyebutkan kita semua adalah turunan pembunuh (qabil yang membunuh habil). Lalu ada Gafatar pimpinan “Nabi Palsu” Ahmad Mosadeq yang mengartikan zakat dengan “yang menjaga kebersihan mental dan spiritual “.

Keenam, mengingkari kedudukan hadits nabi sebagai sumber ajaran Islam.
Kasus percontohannya juga seperti Ahmad Hariadi mantan mubaligh Ahmadiyah dan yang merubah waktu ibadah haji dan pakaian ihram. Murid Ir. Arief Mulyadi Tatang Nana dengan paham quraninya yang menganggap tidak ada zakat fitrah dan mal/harta.

Ketujuh, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul.
Kasus percontohan Abah Maisah Kurung Faridlal Athras Al-Kindy yang menyebutkan bahwa isteri Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam sebanyak 41 orang.

Kedelapan, mengingkari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi dan rasul terakhir.
Kasus percontohan seperti Ahmadiyah yang menganggap ada lagi nabi setelah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu Mirza Ghulam Ahmad namun tidak boleh ada lagi nabi sesudah Mirza Ghulam Ahmad. Lalu pengajian faham qurani Tatang Nana yang menganggap bahwa pada setiap perkumpulan ada nabi dan rasulnya.
Padahal dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan,
ู…َุง ูƒَุงู†َ ู…ُุญَู…َّุฏٌ ุฃَุจَุง ุฃَุญَุฏٍ ู…ِู†ْ ุฑِุฌَุงู„ِูƒُู…ْ ูˆَู„َูƒِู†ْ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุฎَุงุชَู…َ ุงู„ู†َّุจِูŠِّูŠู†َ
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi.” (QS. Al-Ahzab: 40)
Dari Tsauban, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
 ูˆَุฅِู†َّู‡ُ ุณَูŠَูƒُูˆู†ُ ูِู‰ ุฃُู…َّุชِู‰ ุซَู„ุงَุซُูˆู†َ ูƒَุฐَّุงุจُูˆู†َ ูƒُู„ُّู‡ُู…ْ ูŠَุฒْุนُู…ُ ุฃَู†َّู‡ُ ู†َุจِู‰ٌّ ูˆَุฃَู†َุง ุฎَุงุชَู…ُ ุงู„ู†َّุจِูŠِّูŠู†َ ู„ุงَ ู†َุจِู‰َّ ุจَุนْุฏِู‰
Akan ada pada umatku tiga puluh orang pendusta yang kesemuanya mengaku sebagai Nabi, padahal aku adalah penutup para Nabi dan tidak ada Nabi lagi sesudahku.” (HR. Tirmidzi, no. 2219 dan Ahmad, 5: 278. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Kesembilan, mengubah pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syariat.
Kasus percontohan seperti Syi’ah yang merubah tata cara adzan, iqamah, wudhu, bacaan dan praktik shalat. Kemudian Islam Al-Haq di Garut yang shalat ke seluruh penjuru angin. Lalu Yusman Roy di Malang yang mengajarkan shalat billingual 2 (dua) bahasa.
Padahal ajaran Islam sudah sempurna, tak boleh ditambah dan dikurangi. Allah Ta’ala berfirman,
ุงู„ْูŠَูˆْู…َ ุฃَูƒْู…َู„ْุชُ ู„َูƒُู…ْ ุฏِูŠู†َูƒُู…ْ ูˆَุฃَุชْู…َู…ْุชُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ู†ِุนْู…َุชِูŠ ูˆَุฑَุถِูŠุชُ ู„َูƒُู…ُ ุงู„ْุฅِุณْู„َุงู…َ ุฏِูŠู†ًุง
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Ma’idah: 3).

Kesepuluh, kriteria aliran sesat yang kesepuluh ialah mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i.
Kasus percontohannya seperti Ahmadiyah yang mengkafirkan yang bukan Ahmadiyah. Lalu Syi’ah yang mengutuk dan mengkafirkan Aisyah, Abu Bakar, Umar, Utsman dan para shahabat lainnya. Lalu LDII dengan salah satu buktinya pidato ketua umumnya “paradigma baru” sebagai kelanjutan dari LDII, Lemkari, Islam Jama’ah, Darul hadits yang menyebutkan di luar jama’ah mereka di dalam neraka.
Naskah Khutbah Jumat di Masjid Jenderal Sudirman Panggang, 22 Safar 1437 H
Muhammad  Tausikal 

Beberapa Aliran Sesat

Ibnu Qudamah al-Maqdisirahimahullah mengatakan, “Setiap golongan yang menamakan dirinya dengan selain identitas Islam dan Sunnah adalah mubtadi’ (ahli bid’ah) seperti contohnya : Rafidhah (Syi’ah), Jahmiyah, Khawarij, Qadariyah, Murji’ah, Mu’tazilah, Karramiyah, Kullabiyah, dan juga kelompok-kelompok lain yang serupa dengan mereka. Inilah firqah-firqah sesat dan kelompok-kelompok bid’ah, semoga Allah melindungi kita darinya.” (Lum’atul I’tiqad, dinukil dari Al Is’ad fi Syarhi Lum’atil I’tiqad hal 90. Lihat pula Syarh Lum’atul I’tiqad Syaikh al-‘Utsaimin, hal. 161)
Setelah membawakan perkataan Ibnu Qudamah ini Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah menyebutkan mengenai sebagian ciri-ciri Ahlul bid’ah. Beliau mengatakan, “Kaum Ahlul bid’ah itu memiliki beberapa ciri, di antaranya:
  • Mereka memiliki karakter selain karakter Islam dan Sunnah sebagai akibat dari bid’ah-bid’ah yang mereka ciptakan, baik yang menyangkut urusan perkataan, perbuatan maupun keyakinan.
  • Mereka sangat fanatik kepada pendapat-pendapat golongan mereka. Sehingga mereka pun tidak mau kembali kepada kebenaran meskipun kebenaran itu sudah tampak jelas bagi mereka.
  • Mereka membenci para Imam umat Islam dan para pemimpin agama (ulama).”(Syarh Lum’atul I’tiqad, hal. 161)
Kemudian Syaikh al-‘Utsaimin menjelaskan satu persatu gambaran firqah sesat tersebut secara singkat. Berikut ini intisari penjelasan beliau dengan beberapa tambahan dari sumber lain. Mereka itu adalah :
Pertama
Rafidhah (Syi’ah), yaitu orang-orang yang melampaui batas dalam mengagungkan ahlul bait (keluarga Nabi). Mereka juga mengkafirkan orang-orang selain golongannya, baik itu dari kalangan para Shahabat maupun yang lainnya. Ada juga di antara mereka yang menuduh para Shahabat telah menjadi fasik sesudah wafatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka ini pun terdiri dari banyak sekte. Di antara mereka ada yang sangat ekstrim hingga berani mempertuhankan ‘Ali bin Abi Thalib, dan ada pula di antara mereka yang lebih rendah kesesatannya dibandingkan mereka ini. Tokoh mereka di jaman ini adalah Khomeini beserta begundal-begundalnya. (Silakan baca Majalah Al Furqon Edisi 6 Tahun V/Muharram 1427 hal. 49-53, pent)
Kedua
Jahmiyah. Disebut demikian karena mereka adalah penganut paham Jahm bin Shofwan yang madzhabnya sesat. Madzhab mereka dalam masalah tauhid adalah menolak sifat-sifat Allah. Sedangkan madzhab mereka dalam masalah takdir adalah menganut paham Jabriyah. Paham Jabriyah menganggap bahwa manusia adalah makhluk yang terpaksa dan tidak memiliki pilihan dalam mengerjakan kebaikan dan keburukan. Adapun dalam masalah keimanan madzhab mereka adalah menganut paham Murji’ah yang menyatakan bahwa iman itu cukup dengan pengakuan hati tanpa harus diikuti dengan ucapan dan amalan. Sehingga konsekuensi dari pendapat mereka ialah pelaku dosa besar adalah seorang mukmin yang sempurna imannya. Wallahul musta’an.
Ketiga
Khawarij. Mereka ini adalah orang-orang yang memberontak kepada khalifah ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu karena alasan pemutusan hukum. Di antara ciri pemahaman mereka ialah membolehkan pemberontakan kepada penguasa muslim dan mengkafirkan pelaku dosa besar. Mereka ini juga terbagi menjadi bersekte-sekte lagi. (Tentang Pemberontakan, silakan baca Majalah Al Furqon Edisi 6 Tahun V/Muharram 1427 hal. 31-36, pent)
Keempat
Qadariyah. Mereka ini adalah orang-orang yang berpendapat menolak keberadaan takdir. Sehingga mereka meyakini bahwa hamba memiliki kehendak bebas dan kemampuan berbuat yang terlepas sama sekali dari kehendak dan kekuasaan Allah. Pelopor yang menampakkan pendapat ini adalah Ma’bad Al Juhani di akhir-akhir periode kehidupan para Shahabat. Di antara mereka ada yang ekstrim dan ada yang tidak. Namun yang tidak ekstrim ini menyatakan bahwa terjadinya perbuatan hamba bukan karena kehendak, kekuasaan dan ciptaan Allah, jadi inipun sama sesatnya.
Kelima
Murji’ah. Menurut mereka amal bukanlah bagian dari iman. Sehingga cukuplah iman itu dengan modal pengakuan hati saja. Konsekuensi pendapat mereka adalah pelaku dosa besar termasuk orang yang imannya sempurna. Meskipun dia melakukan kemaksiatan apapun dan meninggalkan ketaatan apapun. Madzhab mereka ini merupakan kebalikan dari madzhab Khawarij.
Keenam
Mu’tazilah. Mereka adalah para pengikut Washil bin ‘Atha’ yang beri’tizal (menyempal) dari majelis pengajian Hasan al-Bashri. Dia menyatakan bahwa orang yang melakukan dosa besar itu di dunia dihukumi sebagai orang yang berada di antara dua posisi (manzilah baina manzilatain), tidak kafir tapi juga tidak beriman. Akan tetapi menurutnya di akhirat mereka akhirnya juga akan kekal di dalam Neraka. Tokoh lain yang mengikuti jejaknya adalah Amr bin ‘Ubaid. Madzhab mereka dalam masalah tauhid Asma’ wa Shifat adalah menolak (ta’thil) sebagaimana kelakuan kaum Jahmiyah. Dalam masalah takdir mereka ini menganut paham Qadariyah. Sedang dalam masalah pelaku dosa besar mereka menganggapnya tidak kafir tapi juga tidak beriman. Dengan dua prinsip terakhir ini pada hakikatnya mereka bertentangan dengan Jahmiyah. Karena Jahmiyah menganut paham Jabriyah dan menganggap dosa tidaklah membahayakan keimanan.
Ketujuh
Karramiyah. Mereka adalah pengikut Muhammad bin Karram yang cenderung kepada madzhab Tasybih (penyerupaan sifat Allah dengan makhluk) dan mengikuti pendapat Murji’ah, mereka ini juga terdiri dari banyak sekte.
Kedelapan
Kullabiyah. Mereka ini adalah pengikut Abdullah bin Sa’id bin Kullab al-Bashri. Mereka inilah yang mengeluarkan statemen tentang Tujuh Sifat Allah yang mereka tetapkan dengan akal. Kemudian kaum Asya’irah (yang mengaku mengikuti Imam Abul Hasan al-Asy’ari) pada masa ini pun mengikuti jejak langkah mereka yang sesat itu. Perlu kita ketahui bahwa Imam Abul Hasan al-Asy’ari pada awalnya menganut paham Mu’tazilah sampai usia sekitar 40 tahun. Kemudian sesudah itu beliau bertaubat darinya dan membongkar kebatilan madzhab Mu’tazilah. Di tengah perjalanannya kembali kepada manhaj Ahlus Sunnah beliau sempat memiliki keyakinan semacam ini yang tidak mau mengakui sifat-sifat Allah kecuali tujuh saja yaitu : hidup, mengetahui, berkuasa, berbicara, berkehendak, mendengar dan melihat. Kemudian akhirnya beliau bertaubat secara total dan berpegang teguh dengan madzhab Ahlus Sunnah, semoga Allah merahmati beliau. (lihat Syarh Lum’atul I’tiqad, hal. 161-163)
Syaikh Abdur Razzaq al-Jaza’irihafizhahullah mengatakan, “Dan firqah-firqah sesat tidak terbatas pada beberapa firqah yang sudah disebutkan ini saja. Karena ini adalah sebagiannya saja. Di antara firqah sesat lainnya adalah : Kaum Shufiyah dengan berbagai macam tarekatnya, Kaum Syi’ah dengan sekte-sektenya, Kaum Mulahidah (atheis) dengan berbagai macam kelompoknya. Dan juga kelompok-kelompok yang gemar bertahazzub (bergolong-golongan) pada masa kini dengan berbagai macam alirannya, seperti contohnya: Jama’ah Hijrah wa Takfir yang menganut aliran Khawarij; yang dampak negatif ulah mereka telah menyebar kemana-mana (yaitu dengan maraknya pengeboman dan pemberontakan kepada penguasa, red), Jama’ah Tabligh dari India yang menganut aliran Sufi, Jama’ah-jama’ah Jihad yang mereka ini termasuk pengusung paham Khawarij tulen, kelompok al-Jaz’arah, begitu juga (gerakan) al-Ikhwan al-Muslimun baik di tingkat internasional maupun di kawasan regional (bacalah buku Menyingkap Syubhat dan Kerancuan Ikhwanul Muslimin karya Ustadz Andy Abu Thalib Al Atsary hafizhahullah). Sebagian di antara mereka (Ikhwanul Muslimin) ada juga yang tumbuh berkembang menjadi beberapa Jama’ah Takfiri (yang mudah mengkafirkan orang). Dan kelompok-kelompok sesat selain mereka masih banyak lagi.” (lihat al-Is’ad fii Syarhi Lum’atul I’tiqad, hal. 91-92, bagi yang ingin menelaah lebih dalam tentang hakikat dan bahaya di balik jama’ah-jama’ah yang ada silakan membaca buku ‘Jama’ah-Jama’ah Islam’ karya Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali hafizhahullah)

Salafi Bukanlah Suatu Aliran Tertentu


Salafi bukanlah suatu aliran atau kelompok
tertentu, akan tetapi salafi adalah penisbatan kepada para salaf yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sahabat, dan generasi terbaik setelahnya yaitu tabi’in dan tabi’ut tabi’in.

Bagi yang sudah belajar bahasa Arab tentu mereka paham, bahwa kata “salaf” (ุณู„ู) jika ditambahkan huruf “yaa’ nisbah” maka artinya adalah penisbatan kepada salaf. Sebagaimana kata yang sudah sering kita dengar “Islami” adalah penisbatan kepada Islam. Jadilah “pakaian Islami, akhlak Islami, dan lain-lain.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa beliau adalah “salaf”. Beliau berkata kepada putri beliau yaitu Fathimah:

ุงِุชَّู‚ِูŠْ ุงู„ู„ู‡َ ูˆَุงุตْุจِุฑِูŠ ูَุฅِู†َّ ู†ِุนْู…َ ุงู„ุณَّู„َูُ ุฃَู†َุง ู„َูƒِ

“Bertakwalah kamu dan bersabarlah karena sesungguhnya sebaik-baik Salaf bagi kamu adalah aku” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Begitu juga Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada putrinya yang hendak akan meninggal,

ุงِู„ْุญَู‚ِูŠْ ุจِุณَู„َูِู†َุง ุงู„ุตَّุงู„ِุญِ ุนُุซْู…َุงู†َ ุจْู†ِ ู…َุธْุนُูˆْู†ٍ

“Susul-lah para salaf (pendahulu) kita yang shalih, Utsman bin Mazh’un” (HR ath Thabrani di dalam al Mu’jam al Ausath no. 5736).

Demikian juga dengan penyebutan “dakwah salafiyah”. Bagi yang sudah belajar bahasa Arab tentu paham. Artinya adalah dakwah menyeru kepada pemahaman (metodologi) para salaf dalam beragama. Para salaf tersebut adalah generasi terbaik dalam Islam yang mana pemahaman agama mereka yang paling baik dan tentu harus kita ikuti. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

ุฎَูŠْุฑُูƒُู…ْ ู‚َุฑْู†ِูŠ، ุซُู…َّ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ูŠَู„ُูˆู†َู‡ُู…ْ، ุซُู…َّ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ูŠَู„ُูˆู†َู‡ُู…

ْ“Generasi terbaik adalah generasi di zamanku, kemudian generasi setelahnya (tabi’in), kemudian generasi setelahnya (tabi’ut tabi’in)” (HR. Bukhari 2651 dan Muslim 6638).

Jadi jika ada ungkapan “saya keluar dari salafi”, tentu belum memahami benar istilah ini dan semoga mereka yang berkata demikian bisa memahami dan mendapatkan kebaikan yang banyak.

Kenapa sih kok ada istilah salafi?

Merujuk kepada hadits mengenai umat akan terpecah belah menjadi 73 golongan (aliran) semuanya akan masuk neraka (tidak kekal) kecuali satu yang selamat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ุณَุชَูْุชَุฑِู‚ُ ุฃُู…َّุชِูŠ ุนَู„َู‰ ุซَู„ุงَุซَุฉٍ ูˆَุณَุจْุนِูŠู†َ ู…ِู„َّุฉً، ูƒُู„ُّู‡ُู…ْ ูِูŠ ุงู„ู†َّุงุฑِ ุฅِู„ุงَّ ูˆَุงุญِุฏَุฉً. ู‚ِูŠู„َ: ู…َู†ْ ู‡ِูŠَ ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„َّู‡ู„ِ؟ ู‚َุงู„َ: ู…َุง ุฃَู†َุง ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุฃَุตْุญَุงุจِูŠْ

“Umatku akan terpecah belah menjadi 73 golongan. Semuanya masuk neraka, kecuali satu golongan. Beliau ditanya, ‘Siapakah dia wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘(Golongan) yang menempuh jalan hidup (manhaj) yang aku dan para sahabatku tempuh”(HR. At-Tirmidzi).

Nah, satu yang selamat inilah yang dimaksudkan oleh para ulama. Berdasarkan penelitian para ulama nama satu kelompok ini ada banyak misalnya Firqatun najiyyah, Ahlus sunnah wal jamaah, ahlul Hadits, Salafi dan lain-lain.

Dahulunya para ulama mengenalkan dan mempopulerkan istilah ahli hadits atau ahlus sunnah wal jamaah, akan tetapi tatkala semua pihak dan aliran yang menyimpang juga mengaku bahwa mereka adalah ahlus sunnah wal jamaah, maka para ulama belakangan mempopulerkan istilah “salafi”, akan tetapi saat inipun cukup banyak yang mengaku salafi tetapi akhlak, agama, dan kepribadian mereka tidak sesuai dengan akhlak dan agama para salaf.

Jika ada yang berkomentar, “Salafi itu aliran keras dan maunya menang sendiri saja”

Bisa jadi karena ulah “oknum” yang mengaku-ngaku salafi. Cara bijak menyikapinya adalah jangan digeneralisir. Padahal para salaf mengajarkan agar dakwah itu lembut, menghindari debat kusir walaupun kita menang secara ilmu, murah senyum dan berwajah ceria, serta menginginkan kebaikan kepada saudaranya.

Jika ada yang berkomentar, “Salafi itu gampang membid’ahkan, mengkafirkan, dikit-dikit bid’ah”.

Bisa jadi karena ulah “oknum” yang mengaku-ngaku, tetapi jangan digeneralisir. Padahal para salaf mengajarkan agar tidak sembarangan membi’dahkan dan mengkafirkan. Kehormatan seorang muslim itu tinggi. Jika benar seseorang melakukan perbuatan bid’ah atau syirik, maka pelakunya belum tentu langsung otomatis dicap ahli bid’ah dan ahli kesyirikan karena bisa jadi ada udzur syar’i.

Ingat, para salaf mengajarkan, dakwah adalah menginginkan kebaikan kepada saudaranya, caranya harus baik dan lembut dan tepat keadaan. Jika dakwah diterima alhamdulillah, jika ditolak maka mereka didoakan, tidak boleh dimusuhi karena mereka adalah saudara kita dan memiliki hak-hak persaudaraan sesama muslim.

Ulama sejak dahulu sudah menggunakan istilah “salaf”

Kata “salaf” bukanlah kata-kata yang baru. Ulama sejak dahulu sudah menggunakannya, bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana pada hadits yang kami bawakan di awal.

Berikut kami nukil perkataan ulama-ulama sejak zaman dahulu yang sudah dikenal oleh kita:

1.Imam Asy-Syafi’i rahimahullah (wafat 204 H)

ูˆุฃุนุฑู ุญู‚ ุงู„ุณู„ู ุงู„ุฐูŠู† ุงุฎุชุงุฑู‡ู… ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ู„ุตุญุจุฉ ู†ุจูŠู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…، ูˆุงู„ุฃุฎุฐ ุจูุถุงุฆู„ู‡ู…، ูˆุงู…ุณูƒ ุนู…ุง ุดุฌุฑ ุจูŠู†ู‡ู… ุตุบูŠุฑู‡ ูˆูƒุจูŠุฑู‡

“Dan aku mengakui hak para SALAF yang telah dipilih oleh Allah untuk menemani Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan menerima keutamaan-keutamaan mereka, dan aku menahan diri dari perkara yang mereka percekcokan baik yang kecil atau besar” (Al-Amru bi-ittiba’, As-Suyuthi).

2. Ahli tafsir Ibnu Katsir rahimahullah

ูˆุฃู…ุง ู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰: { ุซُู…َّ ุงุณْุชَูˆَู‰ ุนَู„َู‰ ุงู„ْุนَุฑْุดِ } ูู„ู„ู†ุงุณ ููŠ ู‡ุฐุง ุงู„ู…ู‚ุงู… ู…ู‚ุงู„ุงุช ูƒุซูŠุฑุฉ ุฌุฏุง، ู„ูŠุณ ู‡ุฐุง ู…ูˆุถุน ุจุณุทู‡ุง، ูˆุฅู†ู…ุง ูŠُุณู„ูƒ ููŠ ู‡ุฐุง ุงู„ู…ู‚ุงู… ู…ุฐู‡ุจ ุงู„ุณู„ู ุงู„ุตุงู„ุญ: ู…ุงู„ูƒ، ูˆุงู„ุฃูˆุฒุงุนูŠ، ูˆุงู„ุซูˆุฑูŠ ูˆุงู„ู„ูŠุซ ุจู† ุณุนุฏ، ูˆุงู„ุดุงูุนูŠ، ูˆุฃุญู…ุฏ ุจู† ุญู†ุจู„، ูˆุฅุณุญุงู‚ ุจู† ุฑุงู‡ูˆูŠู‡ ูˆุบูŠุฑู‡ู…، ู…ู† ุฃุฆู…ุฉ ุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ู‚ุฏูŠู…ุง ูˆุญุฏูŠุซุง، ูˆู‡ูˆ ุฅู…ุฑุงุฑู‡ุง ูƒู…ุง ุฌุงุกุช ู…ู† ุบูŠุฑ ุชูƒูŠูŠู ูˆู„ุง ุชุดุจูŠู‡ ูˆู„ุง ุชุนุทูŠู„

“Sedangkan firman Allah ta’ala: ‘Kemudian Dia istiwa’ di atas ‘Arsy’, maka orang-orang dalam masalah ini mempunyai pendapat yang sangat banyak. Dan ini bukanlah tempat untuk menjabarkannya. Pendapat inilah yang ditempuh oleh mazhabnya AS-SALAF ASH-SHALIH yaitu Imam Malik, Al-Auza’i, Sufyan Ats-Tsauri, Al-Laits bin Sa’ad, Asy-Syafi’i, Ahmad bin Hambal, Ishaq bin Rohuyah dan imam-imam kaum muslimin baik yang dahulu dan sekarang, yakni menetapkannya tanpa takyif, tasybih dan ta’thil” (Tafsir Ibnu Katsir 3/426-427, syamilah).

3. Imam An-Nawawi rahimahullah berkata,

ูˆَุงุญْุชَุฌَّ ุงู„ุดَّุงูِุนِูŠُّ – ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ – ุจِู…َุง ุฑَูˆَู‰ ุนَู…ْุฑُูˆ ุจْู†ُ ุฏِูŠู†َุงุฑٍุนู† ุงุจู† ุนู…ุฑ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ู…ุง ุฃَู†َّู‡ُ ูƒَุฑِู‡َ ุฃَู†ْ ูŠَุฏَّู‡ِู†َ ูِูŠ ุนَุธْู…ِ ูِูŠู„ٍ ู„ِุฃَู†َّู‡ُ ู…َูŠْุชَุฉٌ، ูˆุงู„ุณู„ู ูŠุทู„ู‚ูˆู† ุงู„ูƒุฑุงู‡ุฉ ูˆ ูŠุฑูŠุฏูˆู† ุจู‡ุง ุงู„ุชุญุฑูŠู…

“Imam Asy-Syafii rahimahullah berhujjah dengan yang diriwayatkan oleh Amr bin Dinar dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma bahwa beliau memakruhkan memakai minyak dari tulang gajah, karena itu bangkai. Dan para SALAF memberikan istilah dengan makruh sedangkan maksud mereka adalah pengharaman” (Al-Majmu’ 1/127).

Demikian semoga bermanfaat

Penyusun: Raehanul Bahraen
Pemurajaah: Ustadz Abu Yazid Nurdin
Artikel muslim.or.id

Sabtu, 27 Januari 2018

Kamu Kapan Taaruf?

Hari ini tiba tiba saja saya ingin membahas materi mengenai taaruf *cieee haha
Taaruf ke jenjang pernikahan loh yaaa, soalnya jaman sekarang udah salah kaprah yang pacaran menuju halal aja dibilang taaruf dan awal nya aja udah ada kalimat menuju halal berarti selama ini yang dilakukan para aktivis yang pacaran haram dong, udah tau hukumnya , ko masih dijalani? *Astaghfirullah hal adzim

Oh iya lama sudah jari jemari ini tidak menari diatas keyboard yaaa terakhir ngeblog itu tahun 2012,  sudah cukup lama juga vakum dari seni tulis menulis, kalo gak salah gara gara lupa sama email dan password saat login jadi males lagi deh buat blog yang baru, akhirnya kebiasaan nulis berlanjut saat jam istirahat di kantor dan itupun gak rajin-rajin amat dan buat nulis itu need moodbooster, di sela sela jam kantor pun saya hanya bisa menulis puisi, sajak, or peristiwa yang lewat hari itu, mau bikin cerpen aja gak kelar2, udah 4 sheet keburu abis inspirasi yaudah lah jadinya ngegantung,
dulu kalo ditanya cita-cita saya apa pasti saya jawab pengen jadi penulis, reporter, pembawa acara berita, atau jadi guru bahasa indonesia wkwk karena emang suka sama dunia jurnalistik, zaman sekolah dulu paling seneng sama pelajaran bahasa indonesia dan sejarah, tampil di depan kelas baca puisi, bawain berita atau berdongeng, tapi semakin beranjak dewasa entah mengapa keinginan itu hilang  wkwk jadilah saya jadikan sebagai hobi saja diwaktu luang, sempet juga pengen jadi penyiar radio atau pengisi suara,  kalo inget penyiar radio jadi inget sama dosen saya dikampus,  waktu itu ceritanya lagi dikelas,  Dan ada Salah satu dosen yang kalo manggil saya tuh pasti dengan nama aisyah,  haha entah kenapa saya gak ngerti  "yaaak kamu aisyah,  apa yang akan kamu lakukan jika suatu hari nanti kamu jadi walikota,  bagaimana caranya agar rakyat miskin sejahtera, dan merasakan apa yang orang orang kaya rasakan?" krik krik *Pas dosen nunjuk saya,  kebetulan saya lagi gafok juga wkwk jadi agak kaget haha, *baru ngeh dipanggil aisyah lagi dan ngebatin sendiri, nama saya Fitri pak, saya pun menjawab prtnyaan beliau "yang akan saya lakukan terhadap rakyat miskin adalah bla bla bla" dan belom saya kelar ngomongnya,  dosen langsung bilang "kamu penyiar radio yaaa? Siapa namanya tadi?" eh saya bingung jadinya,  "bukan pak saya bukan penyiar radio" jawab saya polos "iya kamu penyiar radio,  penyiar radio dimana?" tanya beliau lagi,  "enggak pak saya bukan penyiar radio" jadilah saya bahan tertawaan temen temen saya dikelas wkwk,  "tapi suaranya itu mirip sekali dengan penyiar radio yaa" tanya beliau pada anak anak di kelas,  saya ngebatin sendiri jadinya "bukan pak bukan,  maksa bgt si bapak" temen sebelah sayapun cekikikan sendiri ngetawain saya,  wkwk,  dulu juga ada beberapa orang baru yang saya temui,  dan mereka bilang "suara kamu kok mirip suara suara yang dioperator operator telp itu loh" dihhh saya jadi mikir apa karena ini sugesti dalam diri yang pernah punya cita cita jadi penyiar radio dan pengisi suara ya? Jadinya begini Haha,

Oh iya kalo saya ditanya hal apa yang kamu suka? Yaaa saya jawab saya suka buku, kalo liat buku banyak, tebel, entah itu buku-buku ilmu agama, majalah, novel, koran pasti saya baca, kecuali komik saya gak suka, dan dengan banyak membaca  yang asalnya kita gak tahu pun jadi tahu, kalo udah baca atau nulis saya suka lupa waktu, pas liat jam eeeeeh udah jam 2 pagi ajah ... tapiii tergantung mood juga hehe  pas lagi ada inspirasi buat nulis eh males buka laptop, gini nih moody an saya tuh jadilah hobinya bacain buku, blog dan tumblr orang lain, hehe lumayan dapet banyak inspirasi dan kosa kata yang baru, dulu zamannya SD, SMP, berlanjut hingga SMA hobi banget nulis daily aktivitas di buku diary dari yang sedih sampe yang bahagia di tulis disana, meskipun bukunya udah usang tapi sampe saat ini tetep saya simpen  tuh buku diary.

Nahh lanjut deh bahas apa itu taaruf, ada yang tau sebelumnya apa itu taaruf?

Kalo di kutip dari wikipedia Taaruf adalah kegiatan berkunjung ke rumah seseorang untuk berkenalan dengan penghuninya [butuh rujukan] Taaruf dapat menjadi langkah awal untuk mengenalkan dua keluarga yang akan menjodohkan salah satu anggota keluarga. Taaruf dapat pula dilakukan jika kedua belah pihak keluarga setuju dan tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke pernikahan.
Berbeda kan dengan pacaran?
Kalo pacaran kan perkenalan yang kebanyakan berujung menyakitkan *kata kebanyakan orang lohh
Nahh udah tuh zina dan termasuk dosa besar, kalo taaruf kan perkenalan yang jika berujung dengan pernikahan akan membahagiakan kedua belah pihak, dan jika tidak berlanjut akan lebih bisa berlapang dada karena gak ada kenangan sama si calon tuh soalnya proses taaruf ke nadzor aja sekitar 1 minggu, tergantung kesepakatan mau kapan lanjutnya dari taaruf ke nadzor,  

Taaruf itu untuk memudahkan para akhwat dan ikhwan yang jomblo untuk menemukan tambatan hatinya, prosesnya jelas dan tentunya itu cara yang dianjurkan Rosulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mengenal calon pendamping hidup kita, dulu sempet ada yang bertanya ke saya, “ka gimana kita bisa tau sifatnya segala tentangnya kalo kita gak pacaran?”

Ya saya bilang kalo taaruf itu kan proses pengenalan, dari awal baca cv si ikhwan aja kita udah punya gambaran tuh tentang dia, dari profil mengenai diri pribadi, profil mengenai keluarganya,  gambaran fisiknya, gambaran kriteria akhwat yang dia cari seperti apa, terus pendidikan nya, gambaran diri mencakup motto hidupnya apa, target hidupnya apa, pernah dapet penghargaan gak sih selama dia hidup, hobinya, kegiatan dia di waktu luang (nahh ini keliatan banget dia suka menghabiskan waktunya dgn hal positif atau negatif), hal yang dia sukai, sifat positif, sifat negatif yang ada di dirinya (wajib jujur) karena ini berpengaruh untuk mempertimbangkan kedepannya lanjut atau enggak, gimana coba kalo kita sendiri sebagai akhwat punya sifat plin plan nahh pas baca CV si ikhwan dia juga punya sifat plin plan, duhh kalo menurut saya pribadi mending cari yang sifatnya berbeda sama kita, *kalo dapet ya haha* yaaaa kalo kita plin plan dianya tegas, kita lelet dianya gesit, misalnya kita kalo ada apa apa dipikirin nahh harus cari yang slalu ngasih semangat dan berpikir positif jadinya balance kan, asal jangan kita nya suka kebersihan dianya jorok wkwk, berarti kebiasaan dia pas bangun tidur kasur gak di rapiin, penampilan gak di perhatikan ex* baju kusut ga wangi, kebersihan tubuh gak dijaga, abis mandi handuk di simpen dimana aja bukannya di jemurin, abis makan piring gak dicuci, dan masih bnyak lagi hal sepele yang di abaikan *kebersihan kan sebagian dari iman hehe *bukan curhat yaa wkwk itu berbagai masalah kecil yang saya sering denger dari pengalaman para ibu2 yang sudah menikah,
Yaaa namanya manusia yaa ga ada yang sempurna, kan kita menikah untuk saling melengkapi, ada kekurangan dan ada juga kelebihan, jadinya saling menyempurnakan bukan? selama itu bisa di perbaiki gpp sih, tapi biasanya kalo udah tabiat dan udah jadi kebiasaan susah ntar jadinya,

Dan untuk para akhwat ini nihh yang harus diingat baik baik jangan pilih ikhwan yang merokok!!
Sama diri sendiri aja gak sayang apalagi sama istri dan anak anaknya kelak?!

Kemudian kita harus tau juga pengalamannya, baik pengalaman dia berorganisasi, pengalaman dia dalam hal kepanitian, pengalaman dia bekerja, ini wajib juga karena disitu kita bisa melihat karakter seseorang, kalo dia suka berorganisasi kek di sekolah/kampusnya berarti dia orang yang menyukai kerjasama dengan mahluk lain untuk mencapai suatu tujuan, dia juga pasti memiliki kemampuan public speaking yang baik, dan yang terpenting melatih jiwa kepemimpinannya, dia juga berinteraksi dengan berbagai karakter yang berbeda kan? dan pastinya memperluas wawasan dan pengetahuannya.
Nahh pengalaman dia terlibat dalam kepanitiaan juga berpengaruh sih, karena pengalaman saya pribadi terlibat dalam berbagai kepanitian memberikan banyak hal positif, contohnya kita tuh belajar gak nunda sesuatu yang nantinya bikin susah sendiri, kita juga belajar membagi waktu sebaik-baiknya, terus bisa ketemu banyak temen baru yang mungkin akan beda paham, beda pendapat, tingkah laku sama kita, dan kita juga jadi tau rapat yang baik tuh kaya gimana, mendiskusikan solusi terbaik dari suatu permasalahan, kita belajar menyampaikan pendapat kita, kita gak boleh egois dan yang paling penting adalah komunikasi, waktu zaman SMA pengalaman saya selama tiga tahun jadi panitia seksi acara dan itu gak mudah, dari nyusun acara kek gimana, ngatur pembagian waktunya harus pas, kita harus menghubungi pembicara acara tsb bersedia apa engga jadi tamu di acara kita, belum lagi kita harus cek bolak balik team yang mau tampil udah siap apa belom dan hal hal ribet lainnya yang harus sinkron juga sama panitia seksi  lainnya,, dan itulah yang namanya teamwork jangan sampai divisi kita sukses divisi lainnya blum mncapai target duuh akhirnya gagal lah jadinya, nahh itu manfaatnya kalo si calon kita juga pernah punya pengalaman atau terlibat dalam suatu kepanitiaan.

Terus ini juga wajib lah pengalaman dia bekerja atau sedang bekerja dimana, hehe
Sebelum cari aisyah harus punya maisyah kan? wkwk apapun pekerjaannya yang penting halal dan dia tetap mau bekerja, dan yang terpenting bagi kita sebagai akhwat inget harus qonaah seberapapun yang diberikan suami, setidaknya dia sudah berjuang semampunya untuk memenuhi kebutuhan si istri, dan jadi akhwat jangan banyak maunya, bersyukur dengan yang ada jangan beli ini itu yang gak ada manfaatnya juga kan, inget apa apa yang kita punya bakalan dihisab di yaumil akhir kelak.
Tapi si suami juga gak boleh pelit, maksudnya kasih hadiah kecil atau suprise gitu karena akhwat gak nilai seberapa besar hadiah yang diberikan tapi perjuangan dia buat ngebahagiain istrinya.

Nahh lanjut yaaa ... point penting adalah kita harus tau ibadah si doi kaya gimana
Di CV kan jelas di sebutin ibadah apa aja tuhh yang biasa dia lakukan selama 24 jam dalam sehari, ibadah itu mencakup sholat 5 waktu ini sihh point yang penting buat saya baca dia sholat 5 waktunya berjamaah di mesjid gak, atau cuma pilih2 waktu doang berjamaahnya, duhh jangan yang pilih kek gitu yaaa, pilihlah yang 5 waktunya berjamaah di mesjid mau hujan panas dia ttep melangkah ke mesjid, Maa Syaa Allah kan kecuali emang ada udzur syar’i,  *baruu itu namanya laki.
Terus sholat-sholat sunnah yang biasa dia lakukan, baik sholat rawatib (ba’diyah dan qobliyah), witir, dhuha, tahajud, mutlak dn sholat sunnah lainnya.
Ibadah sunnah lainnya juga harus ada tuh di CV nya, misalnya puasanya, dzikir pagi petangnya, sedekah, slalu menjaga wudhu gak, dll
And then pengajian yang dia ikuti apa aja, dimana, kelihatan kan dia belajar sama ustadz yang bermanhaj salaf apa enggak.
Bacaan dan hafalan qur’annya juga gimana, misalnya si ikhwan nulis minimal membaca al-qur’an 1 lembar sehari,  keliatan kan  interaksi dia sama qur’an kek gimana? Ini jadi pertimbangan buat lanjut atau mundur, emang sih amalan itu lebih baik kontinu walaupun sedikit, tapi Allah kan ngasih waktu 24 jam dalam sehari buat kita masa sih kita gak mau meluangkan waktu buat interaksi sama Al-qur’an lebih lama? Membacanya, memahaminya dan yang terpenting mengamalkannya.

Hehe ini belom selesai yaa pembahasan tentang taaruf

Selanjutnya adalah mengenai persiapan pernikahan
Ingett harus udah ada izin menikah apa belom dari ortu, pengalaman dengan kasat mata nih ya
Dulu kaka saya pernah di taarufkan dengan sosok ikhwan yang menurut saya baik dari segi agama, akhlak dan akidahnya, karena saya sendiri bisa melihat gambaran dirinya dengan membaca CV nya saja, dan udah dapet informasi juga mengenai si ikhwan dari kaka sepupu saya yang mentaarufkan.
Tapi  kaka dan si calon memang berbeda domisili, entah kenapa saat menuju proses nadzor ada saja hambatannya, saat itu si ikhwan berniat untuk melakukan nadzor di rumah ortu saya, kami semua setuju tapi entah mengapa si ikhwan membatalkannya, dan akhirnya pihak kami dan si calon ikhwan sepakat untuk melakukan nadzor di rumah nenek saya di kota bogor.
Dan memang saat nadzor saya gak ikut nimbrung gitu ikut ke bogor wkwk
Seinget saya dulu tahun 2003 waktu saya masih bocah sd saya prnh ke Bogor juga ikut nadzor kaka sepupu saya yang ditaarufkan dgn salah satu saudara saya dr pihak keluarga ibu, saya yang masih bocah sbenerny belom faham ttg taaruf,  mereka bicara soal agama yang saya ga faham jg wktu itu, jadi boleh juga nadzor di rumah akhwat yang nemenin mereka ngbrol bocah2 tp di awasi juga sama ortu si akhwat, misalnya akhwat dan si calon ikhwan ngbrol di ruangtamu,  nah ortunya di ruang family yang masih dalam jangkauan mata si ortu akhwat gitu,
yang gak boleh ya yang berduaan kagak ada siapa siapa selain mereka,  yaa itu haram lah,

Ehh lanjut nih ya balik lgi ke cerita kakak saya, 
Ketika kaka dan ortu kembali ke rumah wahh saya penasarann bangettt dan memberikan berbagai pertanyaan pada kaka saya, “eh gimana ka ganteng gak” duhh wkwk prtanyaan yang ga berbobot yaa maklum masih SMP saya ... haha dan ibu langsung ikut jawab insyaallah cocok lah sama kakamu sepadan, ganteng juga.. saya hanya senyum dan cekikikan sendiri sukanya nge cie cie in kaka sendiri wkwk.

Dan ekspresi kaka saya datar, beliau hanya menjawab yaa kalo yang terbaikk juga pasti berjodoh jika tidak pasti ada saja cara Allah utk menjauhkan. Dan kakak saya harus menunggu jawaban sang ikhwan sekitar 1 minggu, lanjut khitbah apa tidak, karena memang saat setelah nadzor tak ada komunikasi lagi, dari awal pertukaran cv memang komunikasi nya melalui perantara kaka sepupu saya yang mentaarufkan, dan ternyata jawaban si ikhwan adalah tidak lanjut, dengan alasan ortu tidak setuju karena jarak yang jauh, *padahal cuma beda kota dan masih jabodetabek lohh hehe dan memang sudah qodarulloh ituu harus terjadi, kita sebagai pihak akhwat ya harus menerima, tapi ttep kan itu ketentuan terbaik Yang Allah beri. 
Nahh disini saya banyak belajar, dan point pentingnya buat para akhwat ini yang penting dari awal taaruf, apakah si ikhwan sudah dapet izin apa belum dari ortunya, tanyakan itu,
Tapi namanya bukan jodoh betul banget ada saja halangan dan kendalanya, karena itu semua adalah perjalanan dan perjuangan untuk menemukan sosok yang memang sudah Allah takdirkan untuk kita yang sudah tertulis di lauhul mahfudz, ingat pena telah diangkat dan tinta sudah mengering (tidak akan ada yang berubah, kecuali Allah menghendaki) wallahu’alam.

Dan berjalanlah waktu, kurang lebih 1 tahun kemudian, dengan berbagai pengalaman kaka saya yang saya sendiri melihat dan banyak belajar darinya, akhirnya beliau menikah.
Dan ini Maa Syaa Allah saya sebagai adiknya sangat2 mengingatnya, saat itu kaka saya tiba-tiba menghubungi saya, karena memang saya dan kaka saya tidak serumah, jadi kalo ada apa-apa pasti telp atau whatsapp, saat itu pesan yang saya baca “vittyyy ... bantuin”
“bantuin apa ka?” tanya saya. “ada yang mau taaruf sama kaka, tapi si ikhwan domisilinya jauuhh”
“hah??? Sama siapa ka? Kek gimana ceritanya? Ko bisa? Emang jauh dimana?”
Haha itulah pertanyaan saya padanya, dan ternyata si ikhwan berdomisili di kalimantan yang memang sudah jelas beda pulau, tapi kota asalnya sama dengan kaka dan keluarga saya.
kaka saya kembali di taarufkan dengan sang ikhwan oleh temannya seorang akhwat di tempat kaka saya bekerja, dan akhwat tsb sepupu si calon ikhwan.
Akhwat tsb hnya mmnta alamat email kaka saya, untuk mengirimkan CV si calon ikhwan tsb,
Dan hari itu juga kaka saya memperlihatkannya kepada saya dan ortu, karna kaka saya meminta pendapat saya dan keluarga  yaa kami menjawab setuju, dan dilihat dari CV nya insyaallah ikhwan tsb baik, apalagi sebelumnya kaka saya sudah mendapatkan gambaran si calon ikhwan dari akhwat yang mentaarufkan.
Bertukar CV itu terjadi di bulan april, karena kendala si calon ikhwan sedang bekerja di kalimantan, dan baru bisa pulang di bulan agustus jadi belum bisa melakukan nadzor dengan kaka saya.
Kaka saya pun menunggu hari itu tiba, point penting saat awal membaca CV taaruf adalah niatkan ibadah, dan berdoa kepada Allah agar menghadirkan keyakinan dan di mantapkan hatinya jika ia memang baik untuk kita, agama kita, kehidupan dunia dan akhirat kita dan akhir urusan kita, dan jauhi rasa was was dan keragu raguan karna itu semua timbul dr syaithon dan bala tentaranya yang memang membenci jika umat Nabi Muhammad sallallahualaihi wa salam akan menikah.

Saya jadi teringat dengan tulisan seseorang ditumblr
“mencari satu orang yang benar-benar mencintai kita diantara jutaan manusia itu suatu hal yang melelahkan, namun Allah punya jalan yang mudah, saat kita terus berbuat baik maka orang-orang yang menurut Allah baik untuk kita akan didekatkan, kita akan lebih mudah menemukannya”
Ingaaat Allah itu memberikan yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan
Karena yang kita inginkan belum tentu benar-benar membuat kita bahagia.
Dan kalo kata masgun yang penting dan harus difahami yaitu jangan membanding-bandingkan yaaaa.
Orang baik itu banyak sekali loh, tapi hanya ada satu yang tepat, selebihnya hanyalah ujian.
Taraaaaa... datang lah hari yang ditunggu tunggu,
11 agustus adalah pelaksanaaan nadzor kaka saya dengan si calon ikhwan,
Dan hari itu berjalan dengan lancar, kami sekeluarga menunggu kapan waktu khitbah akan dilaksanakan, karna 22 nya sudah menjawab untuk lanjut ke proses khitbah, akhirnya khitbah pun dilaksanakan pada tgl 13 agustus, ya ampuuun baru pertama kali saya melihat wajah kaka saya sesumringah dan sebahagia ini, akhirnya saya mikir sendiri *saya nanti kek gimana ya ceritanya? sama siapa? wkwk
Yang datang saat acara khitbah pun cukup banyak dari pihak ikhwan, saya melihat sendiri, dari nenek kakeknya, ortunya, uwaknya, keponakannya, sanak saudara keluarga besar deh pokonya, kaget sendiri saya jadinya haha.
Dan ini pertama kalinya rumah saya dikunjungi oleh seorang ikhwan asing non mahrom,
Karena ibu selalu berpesan ikhwan boleh ke rumah dengan tujuan yang syar’i kalo gak nadzor yaa bawa rombongan hehe khitbah maksudnya.

Dan qodarullah saat pihak kita dan pihak ikhwan berencana melaksanakan akad dan walimah pada tgl 22 agustus, dari pihak KUA tidak bisa, jadinya di percepatlah sehingga akad dan walimah di laksanakan di tgl 16 agustus.
Maa Syaa Allah begitulah kalo sudah jodoh dan sudah Allah takdirkan bersama tak ada kendala dan hambatan yang menghampiri, jika adapun bisa di atasi, dan proses nadzor ke proses khitbah smpai ke akad dan walimah hanya berjalan 1 minggu.
Alhmdulillah perjalanan pernikahan mereka sudah 3 tahun dan mereka sudah memberikan saya seorang keponakan hehe, nahh jangan takut untuk taaruf yaa, meskipun di awal belum ada rasa mendalam hanya ketertarikan dan keyakinan saja, insyaallah Allah pasti akan memberikan kebahagiaan dan balasan bagi kita yang menjaga dirinya karna Allah dengan sebaik-baik penjagaan.

Oh iya sebelum kita memutuskan untuk menikah, kita harus mempunyai ilmu dulu yaaaa
Kebanyakan orang berkoar koar ingin menikah padahal belum mempunyai atau mengetahui mengenai ilmu tentang pernikahan.
Biasanya di CV taaruf akan ada pembahasan mengenai ilmu tentang pernikahan
Persiapan apa saja yang telah kita lakukan mengenai ilmu tentang pernikahan, misalnya sering membaca dan mendengar kajian mengenai pernikahan, baik langsung dateng ke kajian, atau via audio. Atau bisa juga dengan memperbanyak nasehat dari orang-orang yang sudah berpengalaman dalam rumah tangga,,
Nahh persiapannya
Kalo ikhwan belajar tanggung jawab terhadap seluruh anggota keluarga
Kita sebagai akhwat belajar bagaimana kewajiban dan tanggung jawab seorang istri terhadap suaminya, belajar bagaimana menjalankan kewajiban sebagai seorang ibu, seperti merawat kehamilan, melahirkan, menyusui, mengasuh anak kecil, mendidik anak usia dini,
Yang terpenting adalah keduanya memahami apa tujuan berumah tangga.
Mau kemana?
Siapa nahkodanya dan siapa yang jadi asiten utamanya, dan bagaimana agar tujuan tercapai,
Tujuan utama berumah tangga kan untuk menyempurnakan agama dan meraih ridho Allah
Jika kita mengikuti arah dan rambu-rambu yang jelas yang telah islam ajarkan, maka insya allah masing-masing akan berusaha sebaik-baiknya.
Terus persiapan fisik dan mental
Jelaskan disana misalnya persiapan fisiknya rutin berolahraga dll
Persiapan mentalnya bnyak berdoa, sholat, dzikir, puasa dll
Persiapan finansialnya udah siap apa belom, bisa kita lihat d CV
Terus jangka waktu yang dibutuhkan sebelum menikah, lebih cepat lebih baik dan maksimal sih 3 bulan yaaa, karena kalo lama nanti terjerat syaithon akhirnya itu bukan taaruf atuh jadinya pacaran loh.

Dan ini diaaaaaa... visi dan misi pernikahan si calon ikhwan kek gimana
Karena ini akan mempengaruhi kehidupan kita dan si calon ke depannya baik di dunia maupun di akhirat,
Karena sejatinya laki-laki adalah imam, ia yang akan menjadi nahkoda kemana visi misi keluarganya dibawa, dengan apa ia membimbing istrinya dan mendidik anaknya kelak.
Dia kan nahkoda dalam kapal yang mengarungi samudera kehidupan,
Dia harus menjadi nahkoda kapal yang berlayar, nahkoda itu bertanggung jawab atas perbekalan seluruh awak kapal, nahh awak kapal itu kita sendiri sebagai istri dan anak-anak kita kelak.
Nahkoda itu bertanggung jawab mengendalikan dan harus selalu melihat kedepan, ke sekitarnya, ke lautan lepas, untuk selalu berkonsentrasi terhadap bahaya yang menghadang laju kapalnya.
Jangan sampai tabrakan, jangan sampai sampai menabrak karang. Jangan sampai salah arah angin sehingga kapal bisa terbalik, makanya kita harus melihat visi misinya ukhti, mengapa? Karena suami berperan seperti ini, semuanya dalam rangka melindungi seluruh anggota keluarga.
Si calon ikhwan pun wajib memperhatikan visi dan misi sang akhwat ketika taaruf,
Karena jika di ibaratkan sang istri adalah awak kapalnya yang harus memperhatikan seluruh keperluan di dalam, siapa awak kapal yang belum terpenuhi makanan, pakaian, pendidikan, kesehatan, dll. Istri menjaga perabotan agar tetap rapih, indah dan efektif untuk digunakan, ia juga bertanggung jawab tehadap kebersihan, ia juga bisa mendampingi nahkoda untuk dimintai pendapat, karena dia adalah asisten utama nahkoda, ia bisa memberi masukan kalo misalnya ada bahaya, tetapi ia bukan yang memutuskan, ia hanya asisten terdekat dan orang kepercayaan utama sang nahkoda.

Nahh mengapa yaaaa banyak sekali kan berita berita yang kita lihat atau kita baca dr berbagai media, perceraian antara suami istri, kdrt hingga pembunuhan dalam rumah tangga? Siapa yang salah?
Yang paling bersalah tentu adalah nahkoda, walaupun bisa jadi sumber masalah berasal dari asistennya, atau awak yang lain.
Misalnya kondisi kapal tidak nyaman, dalam rumah tangga keperluan keluarga tidak terpenuhi. Kaptennya lapar, istri mengabaikan urusannya, perbekalan ada tapi tidak disiapkan, tapi bisa jadi juga kelaparan ini karena sang nahkoda tidak membawa bekal apa-apa. Tidak punya uang, tidak berusaha memancing untuk mendapatkan makanan, atau nahkodanya terlalu galak, sehingga awaknya semua ngambek, dan kalo yang ngambek asisten, maka urusan semakin runyam.
Bisa-bisa seluruh penumpang tidak makan, karamnya kapal karena kepemimpinan tidak mampu mengendalikan, suami belom bisa jadi pemimpin yang baik, istrinya membangkang dia tidak bisa mengendalikan, istrinya melakukan maksiat ia diamkan, atau nahkodanya dua jadi sering berantem karena masing-masing punya kemauan dan selera berbeda, tidak ada yang mau taat satu sama lain, inilah penyebab mengapa ada istri yang membangkang suaminya dan juga mengapa ada suami yang tidak bisa mengendalikan istrinya, kondisi rumah tangga juga belum tentu beres, anak-anak terbengkalai, suami tidak mau menjalankan kewajibannya, istri juga tidak mau menjalankan kewajibannya.
Salah satu kesalahannya adalah karena tidak menyiapkan asisten yang baik, misalnya menikah dengan seorang istri yang masih lugu, belum punya bekal ilmu agama, modalnya hanya cantik saja, disitulah sebenarnya suami sebagai nahkoda kapal harus siap-siap mendidik istrinya secara baik agar bisa menjadi asisten yang baik. Kalo tidak, dia akan kesusahan sendiri. Makanya dikatakan mendapatkan istri yang baik, istri yang sholihah yang punya pemahaman agama yang baik dan ketaatan yang baik, berarti sudah mendapatkan separuh agamanya. Dan itu akan membuat suami sangat mudah menjalankan perannya sebagai nahkoda.
Apalagi seorang istri yang sholihah akan membantu suaminya dalam kebaikan, ia akan mnasehati suaminya kalo kapal mulai salah arah, ia akan mengingatkan bahwa di depan ada karang tajam. Ia akan mengingatkan bahwa ke arah sana ada badai besar dan baiknya kita menghindari dulu.
Ia akan mendampingi suaminya ketika biduk rumah tangganya mengadapi badai kehidupan yang besar, misalnya suami sakit parah atau suami di PHK, atau suami ditipu sehingga usahanya bangkrut, maka istri sholihah akan selalu berada di sisi suaminya dengan setia, menjadi kawannya yang paling dipercaya dan tidak pernah meninggalkannya sampai badai berlalu.
Wahh Maa Syaa Allah ...

berat kan kalo ngomongin kehidupan rumah tangga, jangan hanya mikirin yang enak enak aja yaa.
Nahh selanjutnya di CV taaruf kita harus menuliskan kriteria pasangan kita seperti apa, baik kriteria fisik maupun non fisik,
Kalo itu sih tergantung masing-masing calon pasangan yaaa, karena tampan dan cantik itu relatif, kata si A dia tampan tapi kata si B dia biasa aja, wkwk tapi biasanya gak 100 % kriteria yang kita tulis akan sama persis ada pada calon pasangan kita yaaa,
Misalnya taaruf sama si A eh kita maunya dia kulitnya putih tp ternyata item manis kek gula hhe
Tapi kriteria yang lainnya ok, agamanya baik, keluarganya baik-baik dll tapi tetep di tolak
Atau taaruf sama si B eh tinggi badannya dia gak sesuai yang kita harapkan, padahal warna kulitnya sesuai kriteria yang diinginkan wkwk agamanya juga baik, pendidikannya ok, ttep aja ditolak
Ya akhwat engkau bukan bidadari dan ya ikhwan engkau bukan malaikat ...
Yaa macem-macem lah namanya manusia memang gak ada yang sempurna kan? wkwk walaupun kita tahu standarisasinya,  inget kita mau nikah sama manusia,  manusia itu kan pasti punya salah,  jadi kalo kita tuntut sempurna manusia bukan tempatnya ;)

Kalo di analogikan kaya seseorang yang mencari bunga di taman nihh dan ini berlaku untuk ikhwan maupun akhwat,
Pertama kali masuk taman ia menemukan setangkai bunga yang cantik, tapi ia enggan memetiknya karena ia berpikir pasti di depan sana masih ada bunga yang lebih bagus, akhirnya ia pun mengelilingi taman tsb, jika ia sudah menemukan yang terbaik, ia pergi lagi melihat bunga lain dan sampai lah ia ke bunga terakhir, apa yang terjadi? Yang ia temukan hanyalah sebuah bunga yang jelek, ia pun berpikir setelah ia mengelilingi taman tsb bunga yang pertama lah yang paling cantik, tapi ketika ia memutuskan untuk memetik bunga tsb ternyata betapa kecewanya ia karena bunga itu sudah hilang dipetik oleh seseorang.
Nah itulah analoginya, selama ini kita banyak melewatkan seseorang yang terbaik untuk hidup kita, seseorang yang tulus mencintai kita hanya untuk mencari yang lain yang terbaik menurut versi kita,
Tapii akhirnya kekecewaan lah yang kita dapatkan.
Semoga kita gak seperti itu yaaa,
Rosulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kan udah bilang sama kita memilih jodoh itu dengan 4 kriteria
Karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya, dan Rosulullah sallallahualaihi wassalam menganjurkan kita untuk memlih Agamanya, maka kita akan beruntung.
Kalo udah ada yang datang kita ridho terhadap agamanya dan akhlaknya dan ada ketertarikan mengapa di tolak?
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz pun berpesan kepada kita para akhwat agar kita tidak menolak lelaki karena yang usianya yang lebih tua dari kita, seperti lebih tua 10, 20 atau 30 tahun, sebab hal itu bukan alasan, Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri menikahi Aisyah Radhiyallahu ‘anha ketika beliau berusia 53 tahun sedangkan Aisyah baru berusai 9 tahun, jadi usia lebih tua itu tidak berbahaya, maka tidak apa-apa perempuannya yang lebih tua dan tidak apa-apa pula kalau laki-lakinya yang lebih tua.
Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menikahi Khadijah Radhiyallahu ‘anha yang pada saat itu berumur 40 tahun sedangkan Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam masih berusia 25 tahun sebelum beliau menerima wahyu, itu artinya Khadijah lebih tua 15 tahun dari Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Jadiii, masalah usia itu tidak boleh dijadikan sebagai cela, selagi ikhwan atau akhwat itu adalah sosok lelaki shalih dan sosok perempuan shalihah.
Hmm .... cukup panjang juga yaaaa pembahasan CV taaruf ...
Ini belum selesai lohhh dan ini yang terakhir ... di CV taaruf biasanya ada harapan yang harus kita tuliskan ..
Mulai dari harapan ke depan mengenai keturunan dan pendidikan anak, sumber dana acara pernikahan, gambaran acara pernikahan pengen kek gimana, yang penting sih syar’i sesuai sunnah dan sederhana, hehe terus harapan ke depan domisilinya mau dimana yaa kalo kata saya sih akhwat mah ngikut suami aja yaaa, dimana dia tinggal disitu kita membersamai, terus harapan karier kedepan kek gimana, misalnya akhwat mau nya jadi ibu rumah tangga aja full time, yaaa kalo ada part time online shop gitu atau pekerjaan yang dibutuhkan oleh umat misalnya mengajar juga boleh asalkan tidak menganggu dan melalaikan kewajiban kita sebagai istri dan ibu, terus mengenai pengelolaan keuangan rumah tangga maunya gimana, harapan ke depan mengenai peningkatan ilmu agama juga harus dituliskan, target kita jangka pendek dan jangka panjangnya kek gimana, dan kalo di CV akhwat mungkin kita bisa menuliskan memperbolehkan atau tidak suami untuk poligami, kalo di CV ikhwan mungkin bisa menuliskan memperbolehkan atau tidak istri untuk bekerja.
Nahhh itulah sedikit gambaran mengenai CV taaruf, kali aja masih ada yang bingung gitu mau taaruf tapi buat CV nya aja gak tau kek gimana,
Yang terpenting jujur, dan jangan pernah kecewa/baper/galau yaaa kalo pas lagi proses, taarufnya ditolak wkwk hidup itu adalah pilihan guys, kita bisa menolak, kita juga bisa ditolak hhe
Misalnya dari awal tukeran CV ditolak, atau udah lanjut ke tahap nadzor ternyata sang calon juga menolak/ditolak sehingga proses taarufnya pun berakhir.
Ingat !!! segala sesuatu sudah ditakdirkan 50.000 tahun sebelum diciptakan langit dan bumi dan jodoh tidak akan tertukar, Allah akan memberikan jodoh yg terbaik ^^
Udah segitu dulu lah yaa nulisnya, kapan kapan cerita lagi

Hmm ...Terus kamu sendiri kapan mau taaruf? wkwkw
kamu yang baca maksudnya :D

oh iya ada sebuah kutipan manis nihh  di tumblr yang saya baca,

Bahwa pernikahan adalah satu fase dimana sabar dan syukur akan dirasakan berdua, bersama, akan ada masa dimana ujian menghampiri, pun ada masa dimana nikmat begitu datang membanjiri.
Indah saat menikah dipahami dan diniatkan sebagai satu bentuk cinta menuju Allah.
Maka tidak ada kata untuk tidak mencintai dan menerima ketidaksempurnaan, tidak ada kata untuk tidak bersabar dalam setiap titik perjalanan.

Semoga pernikahan dan hadirnya seseorang yang selama ini dinantikan, jadi sebab kita semakin dekat dengan Ar-rahman bukan justru malah terjauhkan dan terlenakan. :)

Tenaaang,  kita akan mudah menemukannya,
Namun kitapun harus mencarinya bukan?

Sukabumi,  27 Januari 2018 || pencarian


Referensi :
http://mediaislamnet.com
http://almanhaj.or.id